• Posted by : aghisna amalia Selasa, 07 Mei 2019



    Bahasa adalah Bunyi


    Kata bunyi berbeda dengan kata suara. MenurutKridaklaksana (1983:27) bunyi adalah pesan daripusat saraf sebagai akibat dari gendang telingayang bereaksi karena perubahan-perubahandalam tekanan udara.

    Oleh karena itu, banyak ahli menyatakan bahwayang disebut bahasa itu adalah yang sifatnyaprimer, dapat diucapkan, dan menghasilkan bunyi

    Dengan demikian, bahasa tulis adalah bahasasekunder yang sifatnya berupa rekaman daribahasa lisan, yang apabila dibacakan/dihafalkantetap melahirkan bunyi juga.


    Gorys Keraf dalam bukunya


    Komposisi”(1984)


    mengemukakan dua buah pengertian bahasa:
    • Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggotamasyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkanoleh alat ucap manusia
    • Bahasa adalah sistem komunikasi yangmempergunakan simbol-simbol vokal (bunyiujaran) yang bersifat arbitrer.

    Arbitrer dalam konteks ini adalah manasuka,yaitu berubah-ubah penggunaannya bergantungpada situasi dan kondisi pembicara

    Bahasa sebagai alat komunikasi yang bersifat konvensional, artinya telah disepakati olehmasarakat enutur sebaai alat komunikasi



    Terdapat abjad konsonan & vokalKonsonan : B,C,D,F,G,H,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,V,W,X,Y,ZVokal : A,I,U,E,OPada


    kata “Contoh

    Apabila terdapat konsonan dan vokal yang lengkap maka akan membentuk kata yang bermakna yaitu sesuatuyang digunakan sebagai permisalan. Apabilakonsonannya dihilangkan

    oo

    atau vokalnya yangdihilangkan

    Cnth

    maka tidak memiliki makna.

    Jadi abjad konsonan dan vokal yang berada dalamsebuah kata merupakan satu kesatuan yang tidak dapatdipisahkan. Apabila dipisah maka tidak memiliki makna

    Contoh Bahasa Bersifat Arbitrer:





    Penjelasan

    Dalam bahasa Indonesia, telah disepakati bahwanama binatang tersebut adalah


    Kucing

    Begitu juga bahasa lain, misalnya dalam bahasaFinlandia disepakati bahwa nama binatangtersebut adalah


    “Tata”

    Jadi, apabila kita berbicara tentang binatangtersebut di Indonesia maka kita menyebutnya


    Kucing

    sesuai yang disepakati dalam bahasaIndonesia. Bukan

    “Tata”

    sebagai kata penunjukhewan tersebut yang disepakati dalam bahasa Finlandia

    Jadi penggunaaan bahasa yang “Arbitrer

    maksudnya bahasa tersebut bergantung pada situasi dan kondisi penutur


    Konvensional


    Konvensional berarti sesuai dengan kesepakatanbersama

    Dalam Sumpah Pemuda, pemuda-pemudi Indonesiatelah sepakat bahwa bahasa persatuan NegaraIndonesia adalah Bahasa Indonesia


    Jadi bila kita berbicara pada lawan bicara yang tidakmengertibahasa daerah kita sebaiknya menggunakanBahasa Indonesia agar tidak timbul kesalahpahaman.




    Contoh Situasi:

    Terdapat 2 tokoh bernama Hadi dan Mukhlis. Merekaberasal dari suku dan daerah yang berbeda. Merekaberdebat tentang penyebutan sebuah benda yang dalamBahasa Indonesia disebut
    meja”.

    Dalam bahasa Indonesia, benda tersebut merupakan perabotan rumahtangga. Sedangkan dalam bahasa daerah Hadi, perabotan tersebut dinamakan


    Bangku


    dan dalam bahasa daerah Mukhlis disebut


    Mijo”.


    Posisi bahasa Indonesia di sinisebagai bahasa pemersatu kedua bahasa daerah tersebutagar keduanya tidak berdebat dan berujung perselisihantentang perabot tersebut.


    Bahasa itu Sistem


    Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki konsepsistematis dan sistemik.


    Sistematis dapat diartikan bahwa bahasa itutersusun menurut suatu pola yang selaluberkaitan, tidak tersusun acak, dan mempunyaisusunan.

    Selain sistematis, bahasa juga sistemik.Sistemik maksudnya bahasa itu bukan merupakansistem tunggal, tetapi juga terdiri atas sub-subsistem atau sistem bawahan.


    Kata yang dipilih : Tahu

    Huruf : t

    Suku kata : ta


    Kata : tahu

    Frasa : tahu segalanya

    Kalimat :Terkadang kita harus berhentiberakting seolah-olah tahu segalanya agarhati dan mata tidak buta akan kebenaran danfakta


    Subsistem-subsistem itu antara lain:


    Subsistem fonologi(susunan huruf yangmemberikan makna dalam bunyi )

    Subsistem morfologi(perubahan dalam jumlah, jenis, atau kasus dari sebuah kata karenapengaruh kata lain yang di dekatnya),

    Subsistem sintaksis(tata kalimat)

    Subsistem semantik(makna kata/kalimat).Dengan demikian, sebagai sebuah sistem,bahasa berfungsi untuk memilah kajian morfologi,fonologi, sintaksi, dan semantik.


    Contoh penerapan dalam subsistem:

    Fonologi

    Huruf J,U,A,R,A membentuk
    kata “Juara” yang bermakna pemenang dalam suatu kompetisi



    Morfologi


    Kata “Juara

    diberi imbuhan ke- dan akhiranan menjadi

    Kejuaraan” yang maknanya berbeda dari


    "Juara

    yaitu sebuah kompetisi atau lomba

    Sintaksis & Semantik

    Tata kalimat yang memiliki makna dalam Bahasa Indonesiayaitu S-P-O-K


    Anak ini[S] mengikuti[P] kejuaraan dunia[O] di Yunani[KT]beberapawaktu lalu[KW]

    Apabila dibolak-balik maka tidak memiliki makna

    Mengikuti[P] anak ini[S] kejuaraan dunia[O] beberapa waktulalu[KW]di Yunani[KT]



    Bahasa adalah Simbol


    Bahasa sebagai lambang artinya memiliki simboluntuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur.Bahasa berfungsi untuk menegaskan bahasayang hendak disampaikan.


    Contoh :


    Kata “Komputer


    melambangkan alat elektronikyang terdiri dari CPU,Monitor Keyboard dan Mouseyang digunakan untuk input data


    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Media Pembelajaran - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -